Faktor Genetik Penyebab Umur Panjang?
Minggu, 12 September 2010 | 22:46 WIB Sumber Tulisan : Berdikari Online
Dalam 100 tahun terakhir, harapan hidup manusia telah meningkat di mana-mana di seluruh dunia. Meskipun tidak dapat disangkal lagi bahwa ada perbedaan antara Negara maju dan Negara berkembang, pada kenyataannya kemajuan dalam kesehatan, nutrisi yang lebih baik dan higienis, akan memperpanjang umur secara global.
Para ahli memperkirakan bahwa umur manusia rata-rata di usia 66.7 tahun, tetapi di beberapa Negara ini bisa mencapai 80 tahun, bahkan bisa melebihi itu dan mencapai seratus 100 ke atas, sesuatu yang alami bagi banyak orang.
Tentu saja, mereka juga menganggap bahwa peningkatan ini akan disertai dengan kualitas hidup yang lebih baik.
Namun, untuk meningkatkan harapan hidup, ada beberapa sikap dan kebiasaan yang diperlukan, seperti tidak merokok, rajin berolahraga, menghindari alcohol, dan diatas semua, diperlukan diet yang seimbang, banyak memakan sayuran yang masih hijau dan segar, kacang-kacangan, buah-buahan, ikan, dan lain sebagainya.
Namun, di luar segala sikap dan kebiasaan di atas, sedikit bantuan dari gen juga sangat diperlukan.
Umur Panjang Dalam Gen
Setidaknya, para ahli di pusat kesehatan Boston University mengatakan, telah menganalisis genom dari 1,055 orang yang berumur lebih dari 100 tahun di seluruh dunia dan membadingkannya dengan 1267 orang yang berusia seperti masyarakat umumnya.
Dalam analisis mereka, para spesialis mengidentifikasi sejumlah tanda-tanda genetik umum diantara centenarian (orang yang berumur lebih dari seratus), dan setiap perbedaan ditandai antara kelompok dan individu yang terpilih secara acak.
Para peneliti menyimpulkan bahwa mereka yang memiliki umur yang panjang tidak terlalu tergantung pada kecenderungan penyakit bawaan dari keturunan, tetapi kombinasi genetis yang dikaitkan dengan umur panjang.
Tetapi ini bukan berarti mengabaikan gaya hidup dan kebiasaan yang sehat, tetapi hanya menemukan fakta bahwa faktor gen punya kontribusi yang tidak bisa diabaikan sehubungan dengan umur panjang.
Ketika gaya hidup, keluarga, dan lingkungan sangat esensial terhadap orang awet muda, tetapi faktor genetik memainkan peran kritis dan kompleks dalam umur panjang manusia yang luar biasa, “kata Profesor Paola Sebastiani selaku orang yang memimpin studi ini.
Mengingat bahwa factor gen terlibat dalam penuaan, para ilmuwan mengembangkan model matematis untuk menghitung mereka yang terlalu mudah mencapai usia tua. Didasarkan pada 150 penanda genetik, mereka bisa memprediksikan, dengan akurasi mencapai 77%, siapa yang bisa hidup 100 tahun lebih.
Peneliti menamai model unik genetika termasuk 150 variannya dengan sebutan single nucleotide polymorphisms (SNPs). Selanjutnya, 40 persen dari manula yang berusia lebih dari 110 tahun itu memiliki tiga varian genetika tertentu yang sama.
Hasil ini meningkatkan kemungkinan di suatu hari nanti, ada kemungkinan untuk mengetahui siapa yang bisa merayakan umur seabad, kata para ilmuwan ini.
Ditambahkan pula, bahwa penelitian-penelitian varian-varian genetik ini di masa mendatang bisa memecahkan persoalan spesifik soal penuaan, dan mereka yang dapat mempergunakannya untuk perawatan medis secara personal, dengan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang mereka lakukan, katanya. (Rh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar